1. Yunani 1,5 miliar Euro atau sekitar Rp 22,5 Triliun
30 juni 2015 merupakan hari paling bersejarah bagi yunani. Negara berpenduduk 11 juta jiwa ini sudah memastikan tidak mampu membayar hutang senilai 1,5 miliar Euro atau sekitar Rp 22,5 Triliun terhadap IMF. Hal ini tentu mengejutkan dunia karena negara yuani termasuk negara maju. Dalam keanggotaan Uni Eropa yunani sebenarnya memiliki potensi yang menarik bagi investor. Namun krisis yang melanda eropa telah menjadikan ketidakpercayaan para investor terhadap keuangan dieropa khususnya di yunani.
Akibat pemerintah mengambil inisiatif menurunkan gaji pegawai, menaikan pajak, menunda dana pensiun dan memangkas anggaran militer demi meningkatkan cadangan devisa ternyata tidak membuat yunani bangkit dari keterpurukan. Namun ternyata yang membuat yunani bangkut adalah karena tingginya tingkat korupsi di negara ini di berbagai macam aspek. Sektor yang paling banyak dikorupsi yakni disektor pajak. Bagaimana tidak sektor ini terjadi kerugian sekita 30% sehingga mengakibatkan 30% dari pendapatan pajak hilang masuk ke kantong-kantong koruptor. Korupsi ada di mana-mana sehingga membuat negara itu sulit memeranginya.
2. Nauru US$240 Miliyar (Rp 2.208 Triliun)
Mungkin tidak ada yang membayangkan nauru negara kecil didekat australia yang dahulu membuat cemburu seluruh dunia ini juga bisa bangkrut. Saat ini 75% dari wilayahnya tidak layak huni. Negara nauri ini dahulunya sangatlah kaya karena di negara ini ditemukan fosfat yakni pupuk yng dihaslikan dari kotoran burung yang berumur lebih dari seribu tahun. Hal inilah yang banyak mengundang investor asing untuk mengeruk seluruh kekayaan fosfat yang ada di Nauru. Pada era kejayaan fosfat, Nauru adalah negara dengan pendapatan perkapita kependudukan tertinggi didunia. Hal inilah yang membuat penduduknya berfoya-foya dan banyak melakukan impor. Setelah fosfat yang terkandung di negara ini habis perokonomian dinegara tersebut menjadi negara miskin, bahkan nauru harus berhutang kepada Australia US$240 Miliyar atau setara dengan Rp 2.208 Triliun untuk dapat menjalankan pemerintahannya.
3. Ekuador US$ 3,2 (Rp 30,73 Triliun)
Berikutnya adalah ekuador, ekuador memng terancam mudah bangkrut. Hal ini dikarenakan negara ini mewarisi banyak hutang dikemimpinan masa lalu. Ekuador semakin mengalami krisi akibat kebijakan-kebijakan neo liberal. Namun ternyata kebijakan neo liberal tersebut tidak membat keadaan membaik. Hasilnya ekuador semakin terpuruk sehingga pada tahun 1999 kas ekuador terkuras habis sedangkan hutang ekuador saat itu mencapai US$ 3,2 Miliyar atau setara dengan Rp 30,73 Triliun tidak dapat di bayar. Sehingga pada saat itu ekuador dinyatakan bangkrut.
4. Zimbabwe US$ 4,5 miliyar (Rp 43,2 Triliyun)
Pada tahun 2008 zimbabwe salah satu negara di afrika mencatatkan sejarah buruk dalam perokonomian negaranya. Kala itu zimbabwe terlilit hutang US$ 4,5 Miliyar atau setara dengan 43,2 Triliun. Dengan kondisi perokonomian yag buruk, masalah besar juga terjadi karena jumlah penganngguran yang tidak terkendali mencapai 80%. Berawal dari mengusung kepentingan politik pada tahun 2000. Pemerinta zimbabwe mengguncang sektor pertanian dan perternakan komersial domestik. Padahal ekspor zimbabwe sangatlah tergantung pada sektor pertanian dan perternakan. Hal tersebutlah yang membuat produk domestik zimbabwe dengan cepat merosor. Selain itu pada tahun 2008 juga zimbabwe tengah berusaha berjuang mati-matian melawan penyakit kolera, kelangkaan pangan, inflasi, dan konflik domestik, akibatnya harga-harga naik drastis. Demi menanggulangi defisitnya, pemerintah meminjam dana dari pasar obligasi dengan dana yang sangat besar yakni tercatat hutang zimbabwe sebesar US$ 4,5 miliyar atau setara dengan Rp 43,2 Triliyun. Akhirnya akibat dihantam permsalahan yang kompleks tersebut zimbabwe secara resmi mendeklarasikan kebangkrutannya pada bulan mei tahun 2009.
5. Jamaika US$ 7,9 M (Rp 71,1 Triliun)
Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2010. Pada 4 Februari 2010, jamaika berhasil mendapat pinjaman dari IMF US$ 1,27 miliyar untuk periode 3 tahun. Pemerintah negara ini melakukan belana besar-besaran selama bertahun-tahun. Tingginya inflasi membuat jamaika tidak bisa membayar hutang-hutangnya 5 tahun yang lalu. Saat itu 40% dari anggaran pemerintah dialokasikan untuk membayar hutang hingga juli 2012, rasio hutang jamaika 139%. Tingginya rasio hutang jamaika disebut-sebut sebagai masalah yang membuat lambatnya pertumbuhan ekonomi sehingga terus membebani anggaran pemerintah setiap tahunnya.
6. Puerto Rico US$ 73 miliyar (Rp 949 Triliun)
Menyusul yunani yang belakangan tidak dapat membayar hutang, ternyata Puerto Rico juga mengalami masalah yang sama. Negara persemakmuran AS ini juga tidak bisa membayar hutang obligasinya karena kehabisan uang tunai. Hal ini dinyatakan oleh gubernur Puerto Rico mengenai negaranya tidak mampu mebayar hutang. Puerto Rico tidak memenuhi syarat memenuhi hutangnya hingga US$ 73 miliyar atau serata dengan Rp 949 Triliun. Akibatnya banyak pengangguran dan harga kebutuhan pokok melambung tinggi sampai dengan 50% serta dan pensiun rakyat tidak terbayarkan. Selama 15 tahun belakangan Puerto Rico telah beroprasi dibawah devisit yang konstan hingga mengalami kebangkrutan.
7. Argentina US$ 95 Miliyar (Rp 1.140 Triliyun)
Siapa sangka negara sebesar Argentina Juga bisa bangkrut. Lagi-lagi korupsi besar-besaran menjadi aktor utama terjadinya kebangkrutan di Argentina. Warga Argentina begitu putus asa dan panik sehigga mulai menarik uang mereka dari perbangkan. Akibatnya pemerintah membekukan seluruh rekening nasabah bank. Nasabah hanya dapat mengambil uang US$ 250 perminggu. Disamping itu tingkat pengngguran semakin melonjak hingga 25%. Diperkirakan nyaris 40.000 orang baru menjadi tunawisma dan bertahan hidup dengan mengais sampah. Banyak jaringan yang di potong untuk mengurangi kopensasikas negara. Pada Juni 2014 Argentina dinyatakan gagal membayar hutangnya.
Bersyukur kalau indonesia tidak termasuk di dalamnya, apa jadinya bila nanti indonesia termasuk negara paling bangkrut. Kita doakan negeri kita agar menjadi negara terkaya (bukan paling kaya) di dunia ya, Amin.
Thanks To : Kleponis
Source : Bersatulah.com
0 comment:
Post a Comment