Chapter 01
Les’t Play to The Game.
“CROWN!! JANGAN KEMARI!”
Sambil mendesak musuhnya dengan menggunakan pedang, Rain berteriak kepada salah satu patnernya dengan sangat kencang. Hal itu dilakukannya karena ia sangat khawatir dengan keadaan yang mendesaknya, terlebih lagi melihat tindakan patnernya yang beranjak untuk mendekat.
Tapi tetap saja, seberapa keras Rain mencoba untuk memperingatkannya, wanita itu tidak mendengarkannya. Malahan, patnernya terus melangkah maju tanpa perasaan ragu sedikit pun.Lalu didalam tindakannya, wanita itu tersenyum dengan senyumannya yang tak biasa dan berkata.. ”Aku takkan berdiam diri begitu saja, tuan..”
“Walaupun aku harus menghilang..” ucap patnernya dengan nada yang sedikit tertahan.
Lalu wanita itu beranjak meloncat dari tepian kakinya ditanah, melayang, dan bersiap menyerang dinosaurus yang berada dihadapan Rain.
“AKU AKAN BERJUANG BERSAMAMU!!!” teriaknya dengan sangat kencang.
Dengan sangat tingginya, wanita itu melompat diatas Rain. Melompat seolah gaya gravitasi tak berpengaruh untuknya. Lalu dengan sangat cepat dan bertenaga, ia menghunuskan pedangnya tepat didalam pandangan Rain yang menahan mahkluk dinosaurus bertubuh besar itu.
Mahkluk itu adalah sebuah dinosaurus bermata merah. Sesosok dinosaurus yang sangat menyeramkan dan mempunyai ukuran tubuh sangat besar. Tak hanya itu, dinosaurus itu juga memiliki sepasang tanduk yang menjulang tinggi dikedua sisi kepalanya.
Namun bagi siapa saja yang melihatnya pasti akan merasa heran. Tak seperti dinosaurus lainnya, dinosaurus ini mempunyai sepasang tangan layaknya manusia. Lalu dengan sebuah genggaman yang erat, ia memegang kapak yang sangat besar didalam genggamannya. Lengkap sudah kengerian yang terpancar darinya.
Hal ini terjadi karena Rain dan patnernya tidak memperhatikan rute jalan yang ditempuhnya. Jika saja mereka tidak memasuki jalan di hutan, tentunya mereka tidak akan bertarung seperti ini. Namun usaha yang dilakukan wanita yang bernama Crown itu sia-sia. Dinosaurus besar yang berada dihadapan Rain berhasil mengelak dari sebuah tusukan pedang yang dilancarkannya. Lalu sambil melompat secara serempak kebelakang dan beranjak menjauh didalam keadaan itu, Rain berkata, “Kau ini selalu saja begitu!” teriaknya.
Crown hanya tersenyum menanggapi perkataan Rain. Sepertinya perkataan Rain hanya dianggap seperti sebuah angin yang telah berlalu didalam telinga wanita itu.
Rain sudah menyadarinya, bahwa Crown akan bertindak seperti ini. Namun tetap saja Rain sulit untuk menerimanya. Sebab ini adalah adventure game yang mempertaruhkan nyawa, jadi bagaimana mungkin Rain membiarkannya maju begitu saja.
Tapi sepertinya tak ada waktu untuk berpikir, itulah yang dirasakan Rain ketika melihat mahkluk besar itu beranjak mendekat didalam keadaan santainya sejenak bersama dengan Crown.Dan untuk seketika didalam keterdiaman Rain, dengan cepat ia berkata, “Crown, untuk kali ini dengarkan aku,” ucapnya pelan, “aku mempunyai rencana untuk mengalahkannya.”
Sejenak, Crown menatap Rain didalam perkataannya. Tapi Crown hanya tersenyum ketika melihat raut wajah Rain. Terlihat keseriusan yang sangat besar didalam wajah Rain, itulah yang membuat Crown tersenyum dan tenang didalam keadaannya.
“Baiklah, Tuan! “ ucapnya dengan sebuah senyuman. “Jadi, apa rencanamu?” tanyanya.
“Dengarkan aku, ini hanya bisa dilakukan sekali,“ ungkap Rain dengan penjelasan singkatnya, “setelah itu, akan membutuhkan waktu cukup lama untuk mengaktifkannya.”
“Namun selama itu, bisakah kau menahannya?” tanya Rain kepada Crown dengan raut wajahnya yang cukup cemas.
Tetapi menanggapi sikap Rain, kembali wanita itu tersenyum dengan hangatnya. Tersenyum seolah-olah perintah yang dikatakan Rain bukanlah masalah besar.
“Tenang saja, Tuan!” jawabnya dengan ekspresi yang sangat hangat, “kau bisa mengandalkanku!”
“Baiklah, ayo kita mulai!” ucap Rain didalam perkataan Crown.
***
Dihari yang cerah disuatu tempat di Inggris, terdapat seorang pemuda yang sedang menikmati waktu liburannya dengan cara yang tak biasa.
“Membosankan..” gerutunya.
‘Bermain game’
Hanya itu yang dilakukannya untuk mengisi waktu luang. Memang setiap orang pastinya mempunyai aktifitas yang dilakukannya untuk mengisi waktu luang. Namun sepertinya hanya ia tak berpendapat seperti itu.
Link Succes.
Program open..
“Lest play to the game!”
Game, game dan game.. hanya perkataan itu yang selalu terngiang dikepalanya. Memang mendengarnya saja orang pastinya akan lansung berpikir negatif.
Jika dipikir-pikir, perkataan mereka ada benarnya juga. Game hanya akan merusak otakmu dan membuatmu menjadi malas. Kegiatan itu akan membuatmu meninggalkan peran didalam kehidupan yang berputar disekelilingmu. Namun sepertinya semua itu tak berlaku untuknya, karena dia menyukainya.
Oh iya, aku sampai lupa memperkenalkannya. Namanya Rain, Rain Snowlight. Seorang putra tertua dikeluarga Snowlight dan juga mahasiswa dari sebuah universitas ternama bernama “New Kingdom University.”
“Kakak! mau sampai kapan kau bermain game dan terus berada di kamar ini!” teriak seseorang dengan sebuah hentakan pintu yang sangat kuat.
“Akhirnya anak menyebalkan ini datang lagi.” pikir Rain.
Gadis yang dikatakan menyebalkan olehnya ini adalah Carlin Snowlight. Dia adalah adik terbungsu dan terakhir dalam keluarga Snowlight. Tubuhnya memang kecil, tapi jangan salah.. suaranya itu sangat kencang dan juga keras. Terlebih lagi tenaganya itu.. sangat tak masuk akal untuk ukuran tubuh sekecil dia.
“Pikirkan urusanmu sendiri, adik bodoh..” balas Rain kepadanya.
“Apa kau bilang!” teriaknya kepada Rain, berusaha untuk membalas semua perkataan Rain.
Setelah itu kembali, pertengkaran terjadi diantara mereka. Yah kurang lebih seperti itulah kehidupan sehari-hari yang mereka jalani.
Waktu terus berlalu tanpa pernah Rain sadari. Memang bermain game akan membuat siapa saja lupa waktu. Tapi tetap saja.. Walaupun Rain sangat menyukai game, tetap saja semua permainan terasa membosankan untuknya. Wajar saja, sebab permainan game online hanya begitu-begitu saja.
‘Battle, Leveling, Hunting, dan Chatting.’
Memang bagi pemula semua itu terasa menyenangkan. Namun tidak akan ada yang menarik perhatianmu lagi jika kau terus memainkannya. Bukannya bermaksud sombong, tapi tidak ada satu pun game online yang tak dapat Rain selesaikan. Dari Quest terendah sampai tersulit, hingga pertarungan perebutan wilayah antar petinggi. Meskipun peringkat Rain tak begitu membanggakan didalam permainan game yang dimainkannya.
“Tidak adakah game yang lebih menarik dan menantang?” pikir Rain.
“Tuan Rain, apa yang sedang kau cari?” tanya komputernya.
Komputer? Apa aku salah menerangkan? Pasti kalian akan bertanya seperti itu. Yah, betul.. Komputer Rain. Memang gila bukan? Komputer bisa berbicara. Meskipun tidak masuk akal, namun itulah kenyataannya.
Mungkin aku akan menjelaskannya secara singkat.
Sewaktu itu, dihari-hari sebelumnya, ketika Rain sedang mencari sebuah permainan game yang menarik, komputer Rain terjangkit oleh sebuah Bug atau bisa juga dibilang denganVirus. Namun ada yang aneh dengan bug itu, bug itu tidaklah seperti bug yang sering terlihat pada umumnya. Malahan bug itu terlihat seperti seorang wanita pada umumnya.
Bug itu bernama Crown. Namun seiring Rain mengenalnya, Crown terlihat menakutkan. Itulah yang dipikirkan Rain ketika memperhatikannya. Wajar saja, bug atau virus hanyalah dugaan Rain semata sebelumnya. Jika dibilang virus atau bug, crown lebih tepat bisa dibilang seperti software yang ber-Intelegensi.
Crown adalah sebuah gadis Cyber yang mempunyai intelegensi yang sangat tinggi dan kemampuan mengakses data dengan cepat. Namun semua kealihannya itu terkadang disalah gunakan oleh Crown.
Tak jarang Crown mengacak-ngacak data Rain, mengerjainya dengan menghapus dan merubah semua tulisan perkerjaan rumah yang dikerjakan rain melalui komputer. Memang wajahnya cukup manis, tapi sayang.. cara bicaranya dan juga tingkahnya itu sama mengesalkan seperti adiknya. Itulah yang dipikirkan Rain seiring mengenalnya.
Cheryl begitulah ia memperkenalkan namanya dan menyapa Rain untuk pertama kali.Namun karena ia selalu terlihat dengan sebuah mahkota dikepalanya, Rain memanggilnya ‘Crown.’
“Sudah, kau diam saja.. Crown.” jawab Rain ditengah aktifitasnya.
“Kau ini, selalu saja berpura-pura terlihat menyebalkan seperti itu tuan..” balas Crown kepada Rain dengan paras mukanya yang mengejek.
“Aku tidak berpura-pura, bodoh!” bentak Rain didalam perkataannya itu.
Hari ini agar semua tak terasa membosankan, Rain berusaha untuk mencari sebuah game online yang menarik melalui media internet. Memang pencarian ini sangat membosankan untuknya, tetapi mau bagaimana lagi. Rain harus terus mencarinya agar permainan yang dimainkannya terasa menyenangkan.
Rain terus dan terus mencari, sampai-sampai semua itu membuat matanya lelah. Lalu ditengah matanya yang sembab dan sedikit memerah, akhirnya ia menemukannya.
Setelah mencari selama berjam-jam,akhirnya semua pencariannya tak sia-sia.
Artania “Find and feel the sensation”
Begitulah kata-kata yang tertulis didalam Page itu ketika Rain melihatnya. Sebuah page yang berwarna hitam legam dengan sebuah slogan besar bertuliskan “Find and Feel The Sensation”. Tetapi ada keanehan yang terlintas dibenak Rain ketika memandangnya. Yah jika diibaratkan seperti ada hal yang menakutkan dan mencekam yang datang secara tiba-tiba didalam perasaannya.
“Ada apa ini?” pikirnya.
Karena hal itulah untuk berjaga-jaga Rain segera memastikan dan mencarinya melalui media pencarian Result Testimonial. Namun anehnya tak ada satu pun pencarian yang menunju kesana. Malah bisa dibilang, game itu seharusnya tidak pernah ada. Karena mempertimbangkan hal itu, pada akhirnya Rain segera menyuruh Crown untuk mencari data yang berhubungan tentang game itu.
Rain berusaha mencoba untuk mencari sebuah jawaban yang mungkin bisa menghilangkan perasaan aneh didalam dirinya. Tapi tetap saja, walaupun Crown bisa dibilang sebuah bug ber-intelegensi yang canggih, ia tidak bisa menemukannya. Entah ada apa dengan semua itu, Rain pun tidak mengerti.
Akhirnya karena rasa penasaran Rain yang lebih kuat dari pemikirannya, akhirnya Rain memutuskan untuk membukanya. Perlahan-lahan namun dengan pasti, Rain mulai menggerakan mouse yang ada didalam genggamannya dan mengarahkannya tepat menunju tulisan start didalam page itu.
Kembali, rasa penasaran bercampur takut datang kedalam benak Rain ketika melakukan tindakan itu. Dengan sedikit gerakan yang kaku dan ragu, Rain tertahan sejenak ketika menggerakannya.
“Cepatlah, Tuan! mengapa kau ragu?” tanya Crown dengan raut wajahnya yang sedikit kesal.
“Bukannya kau ingin bermain game yang baru?”
“Sekarang kau telah menemukannya, jadi tunggu apa lagi!” desaknya.
Untuk sementara, Rain sempat tertahan. Namun karena Crown terus memaksanya dengan perkataan demi perkataan, pada akhirnya Rain menekannya.
Jantung Rain berdegup sangat kencang ketika menantikan game itu..
1.. 2.. 3..
Dia menghitung persentase didalam layar itu.
50, 60, 70..
Perasaan takut bercampur cemas menusuknya pada saat ia memperhatikan persentase angka yang semakin mendekat.
80, 90..
Ia mulai tak sabar menantikan jawaban atas perasaan yang mencekam didalam benaknya.
Dan begitu angka sembilan puluh sembilan ingin menjadi angka seratus..
Link Error.
“Cih,” ucap Crown ketika melihat keadaan itu.
Namun menyikapi hal itu, Rain terlihat sedikit tenang. Sekarang perasaan mencekam itu hilang seketika setelah persentase didalam game yang dimainkannya gagal.
Tapi sesungguhnya Rain merasa sangat senang. Sebab, ia sangat menghawatirkan perasaan yang mengganggunya itu. Lalu didalam keadaannya, perlahan ia mulai menjauhkan pandangannya dari komputer.
Selama beberapa detik ia mulai mengangkat kedua tangannya dan menggenggamnya tepat kedalam belakang kepalanya.
Suasana itu cukup merisaukannya, membuatnya cukup tegang. Jadi memang sudah seharusnya seperti itulah yang harus dilakukannya. Tetapi baru saja ia mengalihkan pandangannya sejenak, dengan nadanya yang kencang, Crown berkata..
“LIHAT ITU!! LIHAT.. LIHAT TUAN!”
Rain melihat pemandangan itu..
Dengan tatapan matanya yang tidak percaya,
ia melihatnya..
“Tidak mungkin..” pikirnya.
Link Succes.
Kembali, perasaan mencekam datang ketika melihat pernyataan itu. Mencekam seperti seolah-olah bahaya akan merajamnya pada saat bersamaan. Kemudian setelah itu, ruangan menjadi bergetar.. Bergetar dengan kencangnya, seperti badai ditengah lautan yang menerjang. Kencang, dan juga sangat keras.
“ADA APA INI?!” teriak Rain dialam situasi itu, “MENGAPA RUANGAN INI BERGETAR?!”
Namun tak ada satu pun yang menjawabnya. Sementara Crown hanya tetap terdiam menanggapi keadaan itu.
Terdiam seperti seseorang yang tidak mengetahui apa pun..
atau sebaliknya?
Program open..
Kembali ruangan bergetar dengan sangat kencangnya setelah pernyataan itu. Namun sekarang lebih kencang lagi. Lebih kencang sampai-sampai membuat Rain kehilangan keseimbangan dan terjatuh didalam keadaan duduknya.
Ruangan bergetar sangat kencang, disusul dengan perabotan yang terjatuh dan kaset-kaset game yang berantakan. Sementara Rain hanya bisa tertegun didalam keadaan itu dengan wajahnya yang pucat pasi. Terkejut, sampai-sampai ia tak tahu harus berkata apalagi untuk menjelaskan situasi itu.
Ia berusaha mendekati komputer itu dan mencoba untuk mematikannya. Namun saat ia mencoba untuk tetap tenang dan memulai melakukan tindakan itu, semua itu sudah terlambat. Program itu menyatakan..
“Lest play to the game!”
PATZZ!!!
Secara tiba-tiba, sebuah cahaya menyilaukan muncul dari layar komputer itu. Membuat pandangan Rain menjadi kabur oleh sinarnya yang sangat menyilaukan.
Cahaya itu sangat menyilaukan, sampai-sampai menerangi setiap sudut yang ada di sekitar kamar Rain. Tapi Rain tak hanya tinggal diam. Rain berusaha untuk melihatnya, namun sayang usahanya hanya sia-sia. Seberapa keras ia mencoba membuka matanya, tetap saja cahaya itu terasa menyilaukan dan tak bisa membuatnya berpaling dari jangkauan tangan yang menutupi matanya.
Lalu secara perlahan,
sedikit demi sedikit,
cahaya itu mulai menghilang..
Menghilang bersama pemandangan yang tak pernah Rain bayangkan sebelumnya.
Artania - Find and Feel The Sensation
Chapter 01 - END
To be continued Chapter 02 - Welcome to Artania
0 comment:
Post a Comment